Bisnis Catering di Jakarta.

Di kota-kota besar, dimana sebagian besar masyarakatnya disibukkan dengan berbagai jenis kesibukan sehari-hari, mulai dari kesibukan kerja, kesibukan usaha, kesibukan sekolah, dan lain sebagainya, ada beberapa jenis Bisnis yang selalu dicari dan terus menerus dibutuhkan oleh masyarakat tersebut.

Bisnis-bisnis tersebut antara lain adalah bisnis jasa, bisnis perbaikan dan perawatan, bisnis makanan siap santap, bisnis penginapan, bisnis perumahan atau tempat tinggal, bisnis hiburan, bisnis pendidikan, bisnis pengadaan kebutuhan pokok (sembako), bisnis eceran, bisnis angkutan umum, bisnis periklanan atau pemasaran produk, bisnis pakaian, bisnis telekomunikasi, bisnis pengiriman barang, bisnis properti, bisnis bahan bakar minyak (BBM) dan bahan bakar gas (BBG), bisnis penyewaan gedung, bisnis penyewaan peralatan, bisnis furniture atau mebel, bisnis penyediaan barang (supplier), dan lain sebagainya.

Sebagaimana dengan masyarakat di kota-kota besar lainnya di dunia, sebagian besar masyarakat di Jakarta pun kini telah berubah menjadi sebuah masyarakat yang individualis, super sibuk, konsumtif, dan tidak suka repot dalam urusan-urusan tertentu.

Menyikapi perilaku masyarakat di Jakarta yang enggan repot dalam urusan tertentu tersebut, dibarengi dengan permintaan pasar yang terus meningkat belakangan ini, maka menjamurlah para penyedia jasa dalam berbagai bidang, mulai dari jasa perbaikan ledeng, jasa perbaikan alat-alat sehari-hari, les privat panggilan, mobil antar jemput anak sekolah, jasa laundry, jasa catering, jasa renovasi rumah tinggal, penyewaan alat-alat berat untuk proyek berbaikan dan pembangunan gedung, penyewaan tempat usaha dan gedung perkantoran, jasa sedot septik tank atau sedot tinja, bahkan kini jasa untuk mengusir serangga pun juga ada.

Dengan tingginya populasi penduduk yang ada di Jakarta, dimana diperkirakan ada sekitar 15 juta penduduk yang berjubel di Jakarta pada jam-jam kerja, membuat penyedia jasa yang siap melayani penyediaan makanan siap santap di Jakarta tumbuh dengan sangat pesat.

Para penyedia jasa di bidang kuliner tersebut terbagi dalam beberapa segmen konsumen dengan berbagai pola pemasaran produk.

Untuk masyarakat kelas menengah ke bawah, para penyedia jasa ini lebih memilih memasarkan makanan dengan cara langsung ke konsumen, seperti membuka warung makan, menjadi penjaja makanan keliling, atau menjadi pedagang kaki lima. Tentu saja dengan pemasaran konvensional semacam ini omzet penjualan dan keuntungan yang diraup pun tidaklah besar. Umumnya, pemasaran semacam ini dipilih karena para penyedia jasa tersebut terkendala dengan pengadaan modal, pengetahuan yang minim, atau terbatasnya keterampilan dalam mengolah makanan.

Lalu bagaimana dengan para pemilik modal besar?

Para pemilik modal besar ini biasanya lebih suka membidik pangsa pasar menengah ke atas, dengan system pemasaran yang lebih kreatif dan system manajemen yang lebih tertata dengan baik. Untuk memasarkan produk mereka, para penyedia jasa dengan modal cukup ini biasanya menggunakan beberapa alternatif pemasaran, seperti pemasaran secara langsung dengan membuka restoran atau kedai makanan, dan pemasaran secara tidak langsung yaitu dengan cara melayani layanan jasa pesan antar melalui promosi online di berbagai media internet.

Selain itu, media promosi yang digunakan pun beragam, mulai dari cetak brosur, membuat kemasan makanan yang cantik, memasang iklan di berbagai media cetak dan media elektronik, memasang logo perusahaan di seluruh sarana angkutan yang digunakan dalam pengiriman, hingga promosi secara online dengan membuat website yang berisi tentang profil perusahaan beserta produk yang ditawarkan.

Meskipun permintaan akan kebutuhan makanan siap santap di kota Jakarta sangat tinggi dan terus menerus meningkat, hal ini tak serta merta membuat para pelaku di bisnis ini langsung berhasil meraup laba sebanyak-banyaknya, justru sebaliknya, tak sedikit pula yang malah gulung tikar dengan hutang menumpuk setinggi gunung di bank!

Lho kok bisa?

Hal ini biasanya terjadi karena sistem manajemen yang kacau, salah membidik pangsa pasar, kurang tepat dalam menentukan harga dan produk yang ditawarkan, beban biaya operasional yang tinggi dan tidak sebanding dengan pemasukan, atau karena kurangnya sumber daya manusia yang mumpuni dalam penanganannya.

Nah, bagi Anda para pelaku bisnis di bidang catering, di bawah ini ada sedikit pengalaman dari saya yang saya bagikan untuk Anda yang dapat Anda jadikan sebagai bahan pembelajaran dalam mengelola bisnis catering Anda di kemudian hari.

Tips Mengelola Bisnis Catering

Bila Anda pemula dalam bisnis catering, dan Anda bermaksud untuk terjun di bisnis catering ini, berikut adalah beberapa hal penting yang mesti Anda perhatikan dalam menekuni bisnis catering ini.

  1. Tentukan pangsa pasar yang ingin Anda sasar. Pangsa pasar tersebut bisa masyarakat kelas bawah, kelas menengah, kelas atas, kelas menengah ke bawah, atau masyarakat kelas menengah ke atas. Jangan lupa perhatikan seberapa besar permintaan pasar di kelas tersebut dan seberapa banyak penyedia jasa catering yang telah terjun ke kelas tersebut. Jika yang Anda pilih adalah kelas dimana telah banyak pesaing bisnis di kelas tersebut, bila Anda menilai bisnis yang sedang Anda rintis tidak cukup kuat, tentu hal ini nantinya akan menyulitkan bisnis Anda sebagai pemula.
  2. Setelah menentukan pangsa pasar yang Anda bidik, lalu tentukan merek dagang yang ingin Anda gunakan untuk merepresentasikan identitas bisnis Anda tersebut. Kemudian, silakan pilih jenis produk dan besaran harga yang hendak Anda tawarkan ke calon konsumen Anda. Disini kemampuan dan kejelian Anda dalam "membaca" potensi pasar akan sangat mempengaruhi sukses atau tidak suksesnya bisnis Anda nantinya.
  3. Selanjutnya, tentukan sistem pemasaran yang Anda anggap tepat untuk produk Anda terhadap pangsa pasar yang ingin Anda tuju. Anda dapat menggunakan pemasaran secara konvensional, seperti membuat papan nama, membuat poster dan spanduk, memasang logo di sarana transportasi yang Anda gunakan untuk melakukan pengiriman barang, menawarkan kerjasama penyediaan jasa langsung kepada konsumen dengan menggunakan proposal atau surat penawaran, menyebarluaskan brosur, memasang iklan di radio, atau memasang iklan di media cetak. Anda dapat pula menggunakan sistem pemasaran secara modern dengan cara online marketing melalui website atau blog. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, Anda dapat pula menggunakan sistem pemasaran gabungan antara kedua sistem pemasaran tersebut secara bersama-sama, baik sistem pemasaran secara konvensional, maupun sistem pemasaran modern secara online menggunakan internet.
  4. Hitunglah modal yang Anda perlukan untuk merealisasikan semua langkah-langkah di atas. Jika modal yang Anda siapkan ternyata masih kurang memadai, silakan ajukan pinjaman lunak ke bank, atau silakan jual sebagian aset berharga yang Anda miliki, atau silakan gadaikan sebagian barang-barang berharga simpanan Anda untuk Anda jadikan sebagai tambahan modal.
  5. Langkah berikutnya, siapkan cukup tenaga kerja yang profesional pada bidangnya untuk masing-masing bagin, seperti bagian logistik (pengadaan barang dan bahan makanan), bagian dapur, bagian penyajian dan pengemasan, bagian manajemen dan administrasi, bagian pemasaran (marketing), bagian pengiriman, dan yang terakhir adalah bagian pengawasan kinerja karyawan (supervisi) dan bagian pengawasan mutu (quality control).
  6. Di dapur, sediakan bermacam obat-obatan dalam kotak PPPK (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan), seperti perban, zodium tincture (obat merah), plester, bio plasenton (sejenis salep untuk luka bakar), tabung pemadam api, karung goni dan pengairan yang cukup (hal ini disediakan bila sewaktu-waktu kompor atau tabung gas tiba-tiba meledak dan tidak dapat segera dipadamkan dengan menggunakan semprotan gas karbon dioksida).
  7. Untuk bagian penyajian, sediakan seragam untuk karyawan dan peralatan atau perlengkapan standar penyajian seperti penutup kepala untuk melindungi rambut yang jatuh, masker penutup hidung dan mulut, celemek pelindung badan, sarung tangan, dan lain sebagainya.
  8. Untuk mendapatkan hasil kerja yang maksimal, sediakan waktu libur untuk karyawan sekurang-kurangnya 2 hari dalam sebulan, beri tunjangan kesehatan kepada seluruh karyawan, berikan bonus atau intensif khusus bagi karyawan yang berprestasi, dan sempatkan waktu luang setidaknya sekali dalam 6 bulan untuk seluruh karyawan melakukan refreshing bersama ke sebuah lokasi wisata.
  9. Jangan lupa untuk membina jaringan kerja dengan mitra-mitra kerja yang strategis yang bergerak di bidang jasa yang serupa, seperti bekerjasama dengan supplier sayuran dan buah, supplier bahan-bahan makanan seperti beras, terigu, minyak goreng, dan lain sebagainya, supplier bahan makanan mentah seperti daging, ayam, ikan, dan beragam produk olahan turunannya, supplier bahan bakar (gas atau minyak tanah), supplier kemasan makanan seperti kardus dan pembungkus makanan, dan supplier beragam komoditi lainnya yang Anda perlukan dalam mendukung lancarnya kinerja usaha Anda.

Catatan:
Point-point di atas merupakan hasil pengamatan yang saya simpulkan semasa saya masih bekerja di Dpawon Catering.

Semoga bermanfaat,

Selamat mencoba!